Manajemenproduksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di
ketikamerancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan editor 7 menit ago Pendidikan Leave a comment 2 Views Ketika merancang sistem produksi , manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi , proses produksi , lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja. untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan
Question24. 45 seconds. Q. Ibu Esti memiliki keahlian dalam merencananakan bentuk kemasan tiap produk. Hal ini menyebabkan tampilan produk sangat menarik sehingga meningkatkan omzet penjualan. Ibu Esti merupakan orang yang tepat melakukan kegiatan manajemen di bidang answer choices. Operasional/produksi.
Ketikamerancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan, kecuali A. Lokasi dan tata letak Berikut ini adalah yang termasuk dalam aliran manajemen klasik, kecuali A. Henry Fayol B. Max Weber 40. Salah satu implementasi strategi adalah model S7 yaitu Strategi (Strategy, Struktur (Structure), Sistem (Systems), Tujuan atau
Namun manajer mungkin perlu mempertimbangkan sarana penegakan aturan jika pekerja melanggar sistem. 24 2 Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia yang Efektif 2.3.7 Menggunakan Kendali Teknik dan Peralatan Pelindung Diri Kendali teknik, seperti tudung laboratorium, ventilasi buang setempat, atau kotak sarung tangan, merupakan
3 Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Contohnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan
a Manajemen Administrasi b. Manajemen Produk c. Manajemen Keuangan d. Manajemen Pemasaran e. Manajemen Personalia 39. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan, kecuali a. Lokasi dan tata letak b. Rancangan produk c. Penilaian pegawai d. Proses produksi e. Rancangan jasa 40.
Agarproses ini bisa berjalan lancar dan sesuai harapan, ketika merancang sistem produksi manajemen harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu; Rancangan produk atau jasa. Bagian produksi harus terlebih dulu mempelajari seperti apa rancangan produk. Untuk kemudian, bisa diidentifikasi berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi.
VUecqGa. That page canโt be found. Nothing was found at this location. Try searching, or check out the popular items below. Popular Products Belajar User Experience untuk PemulaRated out of < 100 reviewsGratis Data & Technology Technology Zaki Izzani Akbar, Siti Julianingsih Nurfitriyani,... BINUS University Mengenal Tipe-Tipe Kepribadian ToxicRated out of < 100 reviewsGratis Kursus Webinar Belajar & Praktik Data Science untuk PemulaRated out of < 100 reviewsGratis Data & Technology Data Rofah Nur Rachmawati, BINUS University E-Commerce DesignRated out of < 100 reviewsGratis Business & Management Business Dr. Erwin Halim, SPt., CBDMP, CDMS BINUS University Beginner guide to Database DesignRated out of < 100 reviewsGratis Data & Technology Data Imanuel Revelino Murmanto, MMSI. BINUS University Introduction to Database SystemRated out of < 100 reviewsGratis Data & Technology Data Dr. Eka Miranda, MMSI., Dr. Evaristus Didik Madyatmadja, ST., BINUS University */
Topik Manajemen Produksi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam suatu perusahaan dagang yang menghasilkan barang dagangannya sendiri maka diperlukan adanya proses produksi. Pada proses produksi tentu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan konsumen maka perusahaan harus memanajemen proses produksi mulai dari tahap awal sampai tahap akhir sehingga mendapatkan suatu barang yang berfungsi bagi calon konsumennya. Perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah atau susunan-susunan yang akan dilakukan pada proses produksi. Rumusan Masalah Apa itu proses produksi? Bagaimana susunan produksi yang baik? Apa sistem produksi? Apa saja fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi? Tujuan Penulisan Untuk mengetahui apa itu manajemen dalam produksi. Untuk mengetahui susunan produksi. Untuk mengetahui sistem-sistem produksi. Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas dalam produksi. BAB II LANDASAN TEORI Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dengan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan Fogarty, 1989 Menurut Hani Handoko MBA 1993, 3 Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya atau sering disebut faktor-faktor produksi tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produksi dan jasa. Menurut Drs. Sofjan Assauri 1993, 17 Manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Manajemen Produksi dan Operasi secara umum merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Eddy Herjanto, 1999 Kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi menitikberatkan pada suatu wahana yang dipakai dalam mengubah masukan menjadi keluaran. Heizer, 1993; Adam, 1989; Buffa, 1991 BAB III PEMBAHASAN Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan. Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak contoh perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada juga perusahaan yang berhasil memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik. Perancangan Sistem Produksi Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk jasa, volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja. Rancangan produk jasa. Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Misalnya, apakah teknologi yang dimiliki saat ini mampi memproduksi produk yang diusulkan. Jika tidak memungkinkan, apakah teknologi yang ada harus diganti sebagian atau seluruhnya. Volume produksi. Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki. Misalnya, apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produksi,. Kelebihan produksi berarti menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk bagi keuangan perusahaan. Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Misalnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan produk. Dengan demikian, produk yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diaharapkan. Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Misalnya, gudang penyimpananbahan baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi. Keputusan lokasi dan tata letak juga harus memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Pemerintah biasanaya memiliki peraturan yang berkaitan dengan lokasi pabrik atau industri. Rancangan pekerjaan. Tahap akhir dari perancangan sistem produksi adalah menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya. Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi. Sistem Produksi Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu dari berbagai metode produksi berikut ini Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai prosedur standar. Semen dan minyak diproduksei melalui metode manufaktur ini. Biasanya, di bawah pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan pemintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini. Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok batch yang berbeda. Tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Untuk menjustifikasi biaya penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah barang dalam batch biasanya besar. Ini adalah metode produksi yang paling umum. Metode ini digunakan untuk memproduksi berbagai produk seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, dan komputer. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi kebutuhan penjualan. Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan yang menurun. Fasilitas Dalam Produksi Dalam kegiatan produksi, sering kali terdapat beberapa jenis produk dibuat dengan menggunakan pasilitas yang sama umum. Misalnya, suatu perusahaan minuman memproduksi berbagai jenis minuman dengan menggunakan satu fasilitas yang sama secara bergantian, atau suatu pabrik sabun memproduksi berbagai jenis sabun pada lini produksi yang sama. Persoalan yang dihadapi ialah bagaimana melakukan penjadwalan produksi dari berbagai produk dengan menggunakan fasilitas yang dipakai secara bersama. Dalam situasi seperti ini, produk biasanya dibuat dalam suatu batch tumpukan. Keputusan yang harus dilakukan adalah menentukan urutan pembuatan produk dan berapa besar kuantitas batch untuk setiap jenis produksi. Kuantitas batch-nya secara ekuivalen dapat disamakan dengan panjang waktu untuk suatu production run- dan frekuensi produksi mempengaruhi tingkat persediaan dan biaya set-up. Biaya set-up terjadi setiap waktu dilakukan pergantian untuk pembuatan suatu produk baru. Semakin lama production run semakin banyak penyimpanan dan semakin sedikit biaya set-up. Sebaliknya, semakin pendek production run semakin sedikit biaya penyimpanan tetapi biaya set up menjadi semakin besar. Kuantitas batch yang optimal dapat dihitung dengan menggunakan metode ukuran lot yang ekonomis EOQ. Namun, apabila berbagai produk menggunakan fasilitas yang sama makan penggunaan EOQ dapat menjadi tidak optimal, ukuran lot perlu dimodifikasi karena urutan produk harus diperhitungkan. Pengurutan juga mempunyai efek terhadap biaya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Proses produksi dalam perusahaan tidak dapat dilakukan secara sembarangan, harus ada susunan serta landasan-landasannya. Manajemen sangat diperlukan dalam pelakasanaan proses produksi agar dapat menhasilkan suatu barang yang baik. Saran Sebaiknya setiap perusahaan dagang atau jasa yang memproduksi barang-barangnya sendiri perlu menyusun apa-apa saja yang akan dilakukan pada saat memproduksi agar apa yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan dan calom konsumennya. BAB V DAFTAR PUSTAKA Drs. Alam S., MM. Ekonomi. 2007. Erlangga. Jakarta James A. Hall. Accounting Information System. 2007. Salemba Empat. Jakarta Eddy Herjanto. Manajemen Operasi. Grasindo Laely Rakhmawati Hidayat 24213910 1 EB 16
Mahasiswa/Alumni Universitas Tanjungpura09 Februari 2022 0445Halo Jennie, kakak bantu jawab ya Jawaban C Penjelasan Sistem produksi adalah suatu sistem yang saling berhubungan dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, sistem produksi adalah sistem integral yang memiliki komponen struktural dan fungsional perusahaan. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk jasa, volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka ketika merancang sistem produksi, yang tidak dipertimbangkan oleh manajemen adalah penilaian pegawai. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. penilaian pegawai. Semoga membantu Jennie, have a nice day!